Dibongkar Penjual, Selisih Harga Satu Porsi Snack untuk Atlet PON Rp 12.900 - Ajn
Dibongkar Penjual, Selisih Harga Satu Porsi Snack untuk Atlet PON Rp 12.900

Dibongkar Penjual, Selisih Harga Satu Porsi Snack untuk Atlet PON Rp 12.900

ACEH TIMUR - Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 menyediakan snack satu porsi untuk atlet sebesar Rp 18.900. Total anggaran yang dihabiskan untuk item ini mencapai Rp 11,4 miliar
Hal itu berdasarkan salinan dokumen yang diterima Kantor Berita AJNN. Vendor penyedia bidang konsumsi untuk atlet PON Aceh-Sumut ini adalah PT Aktifitas Atmosfir di Jakarta.
Menurut salah satu pejual kue basah di Aceh Timur, Juned, saat melihat isi satu porsi snack itu memperkirakan harganya Rp 6.000. Isinya tiga potong kue dan satu air gelas mineral.
“Kalau kue biasa hanya tiga potong ditambah satu air mineral gelas kami biasa menjual satu kotak seharga 6 ribu rupiah,” kata dia kepada AJNN, Rabu, 22 September 2024.
Juned merincikan satu potong kue yang ia jual itu sekitar Rp 1.000 dan satu gelar air mineral Rp 500. Artinya, selisih harga yang disediakan oleh Panitia Besar PON Aceh-Sumut itu dengan penjual kue di Aceh Timur sekitar Rp 12.900.
Sebelumnya, Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional mengalokasikan dana sebesar Rp 42,3 miliar untuk membeli makan atlet. Dana itu juga dibelanjakan untuk membeli makanan ringan atlet.
Dalam salinan dokumen surat pemesanan makanan yang diterima media ini, Bidang Konsumsi PB PON Aceh memesan makanan pada PT Aktifitas Atmosfir di Jakarta. Harga satuan untuk makanan mencapai Rp 59.900 untuk satu kali makan. Total anggaran yang dihabisian mencapai Rp 30,8 miliar.
Panitia juga membelanjakan uang Rp 18.900 untuk biaya satu paket snack atlet. Total anggaran yang dihabiskan untuk item ini mencapai Rp 11,4 miliar.
Meski sejumlah atlet yang diwawancarai mengaku tidak keberatan dengan menu dan porsi makanan yang mereka terima, tetap saja angka itu tidak sesuai dengan hak para atlet. Seperti yang diterima oleh atlet sepak takraw, saat dihitung ulang di rumah makan setempat, biaya untuk memproduksi makanan kotak itu hanya sekitar Rp 30 ribu per porsi.
Isi kotak makanan itu terdiri nasi, kuah, daging rendang, sambal goreng, kerupuk, air mineral gelas dan buah. Bahkan warung di sekitar areal gelanggang pertandingan dapat memberikan potongan harga Rp 2.000 untuk setiap prosi jika diambil dalam jumlah besar.
“Isi yang sama,” kata pemilik salah satu warung nasi, Bunda Sal, kepada AJNN, Rabu, 11 September 2024.
Salah seorang atlet sepak takraw dari Jawa Timur, Saiful Rijal, mengatakan dua hari pertama usai pembukaan pendistribusian nasi oleh panitia memang lamban. Namun saat ini, mulai normal dengan kondisi makanan juga sudah cukup memuaskan.
Koordinator Transparansi Tender Indonesia (TTI), Nasruddin Bahar, mendesak Kepolisian Daerah (Polda) Aceh untuk mengusut anggaran konsumsi atlet PON Aceh - Sumut yang nilainya sangat besar mencapai Rp 42,5 miliar. Pengadaan konsumsi atlet PON dilaksanakan oleh PT Aktivitas Atmosfir yang beralamat di Jakarta.
Nasruddin Bahar menilai penunjukan penyedia konsumsi atlet PON tidak transparan dan terbuka. Ia menduga panitia memiliki niat jahat dengan menggabungkan paket catering menjadi satu paket, sehingga usaha kecil atau pengusaha lokal tidak mendapat kesempatan.
Menurut Nasruddin idealnya paket konsumsi yang nilainya mencapai Rp 42,5 miliar bisa dipecahkan menjadi 10 atau 20 paket. Sehingga usaha kecil kebagian.
"Bisa dibayangkan jika pelaksana pengadaan konsumsi seperti makan dan snack PON dilaksanakan oleh 20 pengusaha lokal. Maka masing-masing bisa mengerjakan 2 miliar, dengan begitu pemerataan ekonomi dan kesempatan kerja bagi masyarakat akan terbuka secara luas, tidak dikuasi oleh satu orang saja," kata Nasruddin, Rabu, 11 September 2024.
Berdasarkan data yang himpun dari e-katalog LKPP, kata Nasruddin, PT. Aktivitas Atmosfir terdapat rancangan anggaran belanja (RAB) untuk nasi kotak 1 porsi Rp 51.000 dan untuk snack Rp 19.000.
"Jika dilihat fakta di lapangan, isi nasi kotak dan lauk pauknya tidak sesuai dengan RAB yang diajukan. Bila dihitung paling isinya berkisar 20 ribu saja begitu juga dengan snack, paling isi nya 7 ribu per kotak," kata Nasruddin.
Sebelum terlambat, Nasruddin meminta Polda Aceh segera turun tangan untuk melakukan penyelidikan, karena ada dugaan mark-up pada proyek pengadaan konsumsi atlet PON.
Menurut Nasruddin, masalah konsumsi juga telah masuk dalam tahap meresahkan para peserta PON Aceh-Sumut.
Jika segera bergerak, kata Nasruddin, makan tindakan Polda Aceh belum terlambat karena masih ada waktu beberapa hari kedepan untuk memulihkan rasa nyaman para tamu yang datang ke Aceh.
"Jangan gara-gara porsi makan yang tidak sesuai spek, nama Aceh tercemar dan berkesan tidak baik yang dibawa pulang oleh tamu-tamu kita," kata Nasruddin.***
Editor: Irfan Habibi